Sumpah, Lewat Cara Ini Timnas Indonesia Gampang Tembus ke Piala Dunia!

Sumpah, Lewat Cara Ini Timnas Indonesia Gampang Tembus ke Piala Dunia!

Euforia Piala Dunia 2018 begitu bergaung tak hanya di negara peserta namun juga melanda negara-negara non peserta seperti Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk besar tentu saja ini menjadi market bisnis bagi penyelenggara acara maupun siaran untuk mencari keuntungan maksimal.


Otomatis kita hanya menjadi nagara pasar tanpa ikut menjadi bagian dari kompetisi sepak bola terbesar di bumi itu. Kadang cukup miris tiap tahunnya kita hanya menonton tim negara lain tanpa sekalipun Timnas Indonesia ikut tampil di dalamnya.

Persaingan sepak bola di Asia yang begitu merata kekekuatannya memang menjadi PR tersendiri yang harus diselesaikan bersama, melihat kualitas sumber daya pemain maupun manajemn di federasi sepak bola Indonesia (PSSI) masih berproses, setelah lama mengalami kemunduran.

Secara realistis melihat kondisi tersebut utamanya dari penyuplai pemain yakni Liga Domestik (Liga 1) serta pembinaan usia dini memang belum maksimal sehingga hampir mustahil mengirim Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia, karena di tingkat Asia Tenggara saja kita kembang kempis.

Ada alternatif lain yang terbilang instan dan "gampang-gampang susah", yakni federasi sepak bola kita (PSSI) keluar dari AFC (Konfederasi Asia) dan berpindah haluan ke OFC (Konfederasi Oceania).

Selama di Asia dalam lingkup kawasan saja kita cukup alot dengan beberapa tim tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam belum saat bertemu raksasa Asia seperti Jepang, Korsel, dan Arab Saudi. Terlebih lagi saat Jumpa Australia.

Berbicara Australia, mereka juga sebelumnya adalah anggota OFC sebelum akhirnya pindah ke zona AFC dengan alasan negera-negara di Oceania tak memiliki kekuatan yang sebanding dengan mereka. Mereka bergabung ke AFC pada 1 Januari 2006.

Australia bisa diterima ke zona AFC selain alasan di atas juga karena alasan lokasi geografis yang mereka klaim berada di zona AFF. Mesti pada kenyataannya Australia justru baru bergabung dengan AFF pada tahun 2013 dan tak pernah sekalipun ikut Piala AFF di level Senior.

Untuk itu apa salahnya Indonesia mencontoh Australia dengan pindah konfederasi, yakni dari AFC menjadi OFC toh lokasi Indonesia berada juga di kawasan Samudera Pasifik (Oceania). Alangkah baiknya jika klaim geografis tersebut digunakan sebagai landasan bergabung OFC seperti halnya yang dilakukan Australia saat bergabung dengan AFC dan AFF.

Jika tergabung di OFC, Indonesia akan bersama dengan Kepulauan Fiji, Papua Nugini, Selandia Baru, Tahiti, Samoa, Vanuatu, Solomon, Tuvalu, Kiribati, dan negara kecil lainnya di Samudera Pasifik.

Melihat rangking dan kualitas sepak bola negara-negara tersebut agaknya Indonesia berada di atas rata-rata. Sehingga memudahkan lolos ke putaran final Piala Dunia atau minimal menjadi peserta Piala Konfederasi yang mempertemukan juara dari berbagai zona sepak bola. Begitu pula klub-klub Indonesia berkesempatan bertanding di Piala Dunia antar klub.

Seperti yang telah disebutkan, bahwa jika Indonesia bergabung di zona OFC "gampang-gampang susah". Artinya memang Indonesia terlihat gampang melihat rivalitas negara-negara Pasifik yang peringkatnya di bawah negara kita.

Lantas susahnya apa? susahnya justru di akhir-akhir, yakni ketika Indonesia juara di kualifikasi Piala Dunia zona OFC tak serta merta mereka mendapat tiket Piala Dunia, melainkan harus mengikuti babak Play-off dengan melawan peringkat 4 dari zona Concacaf (Amerika Utara dan Tengah) atau peringkat 5 di zona Conmebol (Amerika Selatan), bahkan dari peringkat 3 zona AFC.

Itu pula yang sebenarnya membuat Australia frustasi dan memilih pindah dari zona tersebut dengan membuat alasan-alasan yang masuk akal namun sebenarnya politis. Tercatat selama di OFC Australia hanya dua kali mengikuti Piala Dunia yakni pada 1974 dan 2006, karena mereka sering gagal di babak Play-off.

Sedangkan jika bergabung dengan zona AFC setidaknya ada 4 tiket untuk menuju Piala Dunia ditambah 1 play-off.

Meskipun keluar dari federasi Asia dan bergabung dengan IOC, Timnas Indonesia masih tetap bisa ikut Sea Games dan ajang lainnya seperti Asian Games. Karena beberapa ajang tersebut tidak di bawah naunngan AFC melainkan komite Olimpiade.

Itulah cara alternatif jika kita tak ingin lagi sebagai penonton belaka, melainkan juga mengirim utusan ke Piala Dunia.

Lantas bagaimana pendapat kalian, lebih baik Indonesia berproses panjang dan tetap di zona Asia atau memanfaatkan peluang lain degan bergabung dengan zona Oceania yang memungkinkan Indonesia lebih mudah ikut Piala Dunia dan Konfederasi serta Piala Dunia antar klub?



Sumber: ucnews.com

close
== [ Close ]==